Sungai Raya, Kalbar, 6/1 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan berusaha maksimal meningkatkan kemampuan tenaga kerja dan kompetensi kemampuan masyarakatnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Saat ini, kita sudah menghadapi MEA, dimana semua sektor terbuka baik dibidang perdagangan, jasa, tenaga kerja dan lainnya. Untuk itu, kita akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja kita, agar bisa menghadapi persaingan masuknya tenaga kerja asing di Indonesia," kata Plt Sekda Kubu Raya, Odang Prasetyo di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, pihaknya akan mencoba mengantisipasi menghadapi berbagai hal yang akan terjadi pada MEA nanti, pertama dari aspek tenaga kerja terampil dengan bekerjasama tenaga pelatihan dan perguruan tinggi yang ada di Kalbar.
Odang mengatakan, pada MEA, persaingan tidak lagi diskala lokal, namun membuka peluang untuk tenaga kerja dari luar untuk bekerja di Indonesia.
"Kalau tidak asalah, ada tujuh profesi pekerjaan yang diperbolehkan untuk pertukaran antar negara Asean salahsatunya dibidang kesehatan dan perkebunan. Namun itu masih dibahas intensif," tuturnya.
Dia mengatakan, tantangan terbesar bagi masyarakat Indonesia salah satunya terkait dengan MEA adalah mengenai ketenagakerjaan. Pasti tidak bisa dihindari mengenai free of labor dan juga free of capital dan free of trade.
Salah satu kata kunci penting di era ini adalah dunia tanpa proteksi. Artinya bahwa keluar masuknya tenaga kerja tidak akan diproteksi oleh negara.
"Di dalam MEA akan terjadi arus pekerja yang tidak bisa dihalangi karena telah terdapat kesepahaman akan terjadinya pertukaran tenaga kerja. Selain itu juga akan terjadi pertukaran modal atau capital yang tidak bisa dihalangi disebabkan adanya kesepahaman mengenai pasar bersama dan single products," tuturnya.
Juga akan terjadi pertukaran barang produksi yang tidak bisa dihalangi karena pasar bersama dan single products tersebut. Kemudian juga tidak akan terjadi kepemilikan tanah sebagai akibat dari kesepahaman tentang kebersamaan dalam pasar dan produk barang. Tentu saja untuk kepemilikan tanah akan terjadi perdebatan kebolehan atau tidaknya.
"Makanya ini harus menjadi perhatian utama bagi kita semua, agar bisa lebih siap dalam menghadapi MEA. Karena kalau kita tidak bersiap, tentu kita akan menjadi penonton dinegara kita sendiri," kata Odang.***3***
(KR-RDO)
No comments:
Post a Comment