AKSES ANTAR DESA TERPUTUS AKIBAT JALAN RUSAK

Kepala Desa Sungai Selamat, Kecamatan Kubu, Dadang Suwantri mengatakan saat ini masih banyak jalan di daerahnya banyak yang rusak berat sehingga memutuskan akses transportasi antara dusun satu ke dusun lainnya.
"Akses ke beberapa desa memang sangat sulit, seperti di desa saya, jalur transportasinya masih sulit. Sehingga mengganggu arus orang dan barang ke desa lain," katanya di Sungai Raya, Jumat.
Menurut Dadang, bila transportasi antardesa dan kecamatan sudah lancar, perekonomian masyarakat akan lebih bergairah. "Keluar masuk barang dan orang tentunya akan lebih lancar, masyarakat akan lebih sejahtera," katanya.
Selain itu, tambah dia, akses informasi juga akan ikut lancar. Sehingga masyarakat tidak ketinggalan dengan kebijakan-kebijakan pembangunan yang dikeluarkan Pemkab Kubu Raya, menyangkut pembangunan desa.
"Kalau sekarang ini kan masih susah mengakses informasi, harus bekerja keras sendiri agar dapat informasi bermanfaat," ucapnya.
Ditempat terpisah, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, tahun ini terdapat empat sektor yang menjadi fokus pembangunan di Kubu Raya, yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi masyarakat.
"Keempat sektor ini sangat vital dalam meningkatkan pembangunan di Kubu Raya," kata Muda.
Dari keempat sektor pembangunan tersebut, menurut Muda, sektor infrastruktur yang paling utama. Mengingat infrastruktur di Kubu Raya ini masih banyak yang belum memadai, terutama infrastruktur jalan yang menghubungkan antardesa dan kecamatan.
Sektor infrastruktur menjadi paling utama, jelas Muda, karena sektor itu dapat mendukung sektor lainnya, seperti pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi masyarakat.
"Apabila infrastrukturnya kurang baik akan berdampak pada terhambatnya sektor lain," ucapnya.
Sebagai salah satu langkah untuk memperbaiki infrastruktur tersebut, kata Muda, tahun ini Pemkab Kubu raya memfokuskan pembangunan jalan poros.
"Dengan harapan, bila jalan antardesa dan kecamatan sudah terhubung, roda perekonomian masyarakat akan dapat berjalan," tuturnya.
Kendati mengutamakan pembangunan infrastruktur, jelas Muda, bukan berarti sektor lain diabaikan.
"Sektor lain tetap menjadi perhatian, seperti di sektor pendidikan akan dilakukan perbaikan rumah guru yang tidak layak huni, sekolah yang kurang memadai dan lainnya," katanya.
Pemkab juga akan menambah jumlah guru di kawasan pesisir. "Sehingga anak-anak Kubu Raya bisa memperoleh pendidikan yang berkualitas. Kita tidak ingin ada anak yang putus sekolah di Kubu Raya," ucap Muda.
Untuk sektor kesehatan, tambah dia, akan dilakukan penambahan tenaga medis di beberapa kecamatan. Sehingga masyarakat Kubu Raya bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
Tetapi, ingat Muda, perbaikan sektor-sektor pembangunan ini tidak bisa serta merta dilakukan. Perlu proses dan tidak mungkin secara instan.
"Kita meminta masyarakat untuk bersabar, kita bertekad Kubu Raya ini dapat berlari kencang dan berproses lebih cepat," katanya.(rendra)

JALAN RUSAK HAMBAT AKTIVITAS SISWA

Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Kalimantan Barat saat ini mengakibatkan kondisi jalan yang menghubungkan Parit Sri Utara-Parit Cahaya Utara, Kecamatan Kuala Mandor B semakin rusak berat dan menghambat aktivitas sekolah siswa di sana.
"Hal itu menghambat siswa yang ingin ke sekolah. Apabila musim hujan, jalannya akan melekat, karena jalan tersebut dari tanah liat," kata anggota DPRD Kubu Raya, Abdurrasyid, di Sungai Raya, Jumat.
Legislator DPRD Kubu Raya Daerah Pemilihan Kuala Mandor B itu mengungkapkan, jarak antara Parit Sri Utara ke Parit Cahaya Utara sekitar 6 kilometer.
Sejak lama kondisi jalan tersebut memang sudah rusak.Namun karena guyuran hujan dan aktivitas warga yang padat mengakibatkan kondisi ruas jalan tersebut rusak berat.
Padahal, menurut Abdurasyid, jalan tersebut sehari-harinya digunakan siswa untuk menuju sekolah.
"Sebenarnya, jarak 6 kilometer untuk pergi ke sekolah itu tidaklah terlalu menyulitkan para siswa. Tetapi akan menjadi sangat berat bila musim hujan, karena jalan yang dilaluinya seperti bubur.
"Siswa tersebut terpaksa pergi ke sekolah dengan telanjang kaki," ujar Abdurrasyid.
Kondisi infrastruktur yang rusak berat tersebut, menurut Abdurrasyid tentunya dapat mengganggu aktivitas belajar siswa dan tentunya akan berdampak pada kualitas belajarnya.
"Banyaknya dengan jarak yang jauh, ditempuh dengan sudah payah pula, jangankan untuk menggunakan kendaraan, berjalan kaki saja sulit, karena tanahnya melekat," katanya.
Abdurrasyid mengatakan, jalan tersebut merupakan bagian jalan poros antar desa dan kecamatan. Sehingga dia menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang menganggarkan perbaikan jalan tersebut secara berkala.
"Cuma harapkan ini hendaknya ini dapat diselesaikan tahun ini, agar siswa tidak kesulitan lagi untuk ke sekolah," pintanya.(Rendra)

GUBERNUR : DAERAH BARU BELUM MAMPU OPTIMALKAN PELAYANAN

Berdasarkan hasil evaluasi pemerintah pusat, secara umum daerah kabupaten/kota yang baru dibentuk masih dihadapkan pada berbagai kendala, sehingga belum dapat mengoptimalkan upaya-upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Selain itu, percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah dan upaya percepatan pengelolaan potensi daerah," kata Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis di Pontianak, Jumat.
Menurutnya, kondisi tersebut tentu saja menuntut pemerintah untuk pandai dan jeli dalam merumuskan strategi yang tepat guna mempercepat pembangunan di daerah.
"Sebagaimana kita ketahui di Kalimantan Barat ada beberapa kabupaten berusia relatif muda yang merupakan kabupaten hasil pemekaran," ucapnya.
Lanjut Cornelis, pembentukan kabupaten itu pada dasarnya merupakan solusi atas ketertinggalan pembangunan karena rentang kendali pemerintahan daerah yang relatif luas yang berdampak pada penyediaan layanan publik yang belum memadai.
Sebagai daerah yang baru dibentuk, tentunya membutuhkan upaya-upaya strategis dalam rangka percepatan pembangunan dan peningkatan layanan publik.
"Untuk itu, kita harus banyak belajar dari pengalaman daerah lain yang berhasil dalam mengelola manajemen peemrintahan dan sumber daya daerah sehingga penyelenggaraan peemrintahan, pembangunan dan pelayanan publik dapat dilaksanakan dengan efisien, efektif dan akuntabel," tuturnya.
Keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah ditentukan oleh kemampuan pemerintah daerah dan DPRD dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, hubungan yang sinergis antara keduanya, hubungan pusat dan daerah, serta hubungan antara daerah yang konstruktif.
Kemampuan pemerintah daerah tersebut secara nyata ditandai dengan kemampuannya melakukan pengelolaan peemrintah daerah secara profesional dan handal, serta memiliki daya inovasi dan kreasi untuk meningkatkan kualitas manajemen pemerintahan.
"Disamping itu, kemampuannya dalam mengelola potensi sumber daya alam, keuangan daerah serta mengoptimalkan peran birokrasi pemerintahan, melakukan kerjasama kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha, bahkan dalam melakukan hubungan luar negeri," katanya.(Rendra)

ANTISIPASI KRISIS PANGAN DENGAN PERBANYAK CETAK SAWAH

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengharapkan setiap kabupaten/kota dapat memperbanyak cetak sawah dan meningkatkan produksi pertanian sebagai upaya mengantisipasi krisis pangan yang sedang di hadapi dunia saat ini.
"Saat ini sedang terjadi krisis pangan di dunia yang dikarenakan pengaruh perubahan iklim global yang sewaktu saat bisa mengancam kita semua," katanya di Pontianak, Jumat.
Cornelis Menegaskan, setiap kepala daerah mesti meningkatkan produksi pertanian di daerahnya masing-masing. Selain untuk mengantisipasi krisis pangan juga sebagai upaya menekan tingginya angka pengangguran di setiap daerah.
Bahkan dia menyarankan agar setiap Bupati/Walikota untuk mewajibkan setiap perusahaan yang masuk agar membuat cetak sawah pada lahan yang menjadi kawasan perusahaan tersebut, dengan melibatkan langsung masyarakat sekitar untuk mengolahnya.
"Yang jelas jangan sampai ada lahan di daerah yang tidak dimanfaatkan. Dari pada menjadi lahan tidur, lebih baik dimanfaatkan untuk bercocok tanam," ucapnya.
Lanjutnya, Dinas Pertnian yang ada di setiap daerah juga harus bisa memprogramkan dan membuat terobosan terbaru untuk meningkatkan hasil pertanian tersebut.
"Alam Kalbar ini sangat kaya. Tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan baik dalam dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Cornelis.
Lanjutnya, untuk memaksimalkan pertanian di setiap daerah, masing-masing dinas bisa melakukan kerjasama dengan dinas dan instansi lainnya untuk membuat pertanian terpadu.
Apakah bekerjasama dengan dinas Transmigrasi untuk memanfaatkan masyarakat transmigran mengolah persawahan, atau dengan dinas kehutanan untuk mengelola hutan tidak produktif menjadi produktif.***3***