BALAI KARANTINA WASPADAI MASUKNYA BARANG ILLEGAL

Sungai Raya - Medik Veteriner Madya Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian, drh. Soleh Anwar mengatakan pihaknya mewaspadai masuknya beragam barang ilegal yang kerap masuk Kalimantan Barat seperti tumbuhan dan hewan yang sebagian besar masuk melalui Bandara Supadio.
"Kita acap kali menemukan barang-barang yang akan masuk tanpa izin. Dalam satu bulan bisa dua sampai tiga kali kita menangkap barang ilegal, seperti bulan lalu yakni daging kelinci," katanya di Sungai Raya, Jumat.
Menurutnya, hasil tangkapan tersebut kemudian dikembalikan lagi ke pemiliknya di Jakarta. Setelah itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian di Jakarta untuk mengusut barang tersebut.
Disebutkan Soleh, modus yang digunakan para pengirim antara lain pemalsuan dokumen dan menghindari retribusi. Untuk pemalsuan dokumen sudah jelas antara faktur pengirim dan barang tidak sesuai. Sedangkan menghindari retribusi yakni tidak membayar sesuai yang ditetapkan sebagai Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Memang diakuinya ada kebingungan dari masyarakat maupun petugas di lapangan dalam pengaturan lalu lintas cargo pengiriman barang. Dimana aturan yang dibuat oleh tiga menteri yakni Menteri Perhubungan, Menteri Kehutanan dan Menteri Pertanian masih belum sinkron diterapkan di lapangan lantaran kerap terjadi benturan.
"Aturan Menteri Perhubungan yang membawahi perusahaan kargo mengharuskan setiap pengiriman barang apapun jenisnya. Sementara aturan Menteri Kehutanan dan Menteri Pertanian melarang barang-barang yang dianggap berbahaya untuk dikirim," jelasnya.
Untuk itu ia mengharapkan aturan tiga menteri tersebut benar-benar dikaji ulang agar penerapannya di lapangan tidak terjadi benturan yang akan berdampak pada kebingungan pelaku usaha maupun masyarakat.
Dikonfirmasi terpisah, General Manager PT. Angkasa Pura Cabang Kalimantan Barat Normal Sinaga mengatakan pihaknya telah memaksimalkan pengamanan di bandara Supadio, khususnya keluar masuk barang bersama beberapa pihak terkait.
"Kita selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pengamanan di bandara. Seperyi untuk lalu lintas hewan dan tumbuhan, kita telah menyiapkan pos tersendiri untuk balai karantina di bandara Supadio, dan mereka yang berwenang untuk memeriksa barang-barang tersebut," katanya.
Normal mengatakan, Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan memiliki wewenang untuk menahan atau mengembalikan tumbuhan dan hewan yang dibawa penumpang atau dikirim melalui paket, jika barang tersebut terindikasi berbahaya atau ilegal.
Demikian halnya dengan pengamanan tindak kejahatan, PT. Angkasa Pura II memberikan wewenang penuh kepada petugas Kepolisian Udara untuk menjalabkan tugas dan fungsinya.
"Dan kita telah melakukan upaya-upaya pengamanan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan di lingkungan bandara bersama pihak-pihak terkait tersebut," ucapnya.

TANJUNG SALEH MILIKI POTENSI WISATA PEMANCINGAN

Sungai Raya - Koordinator Sarjana Pendamping Desa Kabupaten Kubu Raya Musa mengatakan, meski berada di daerah terpencil, namun Desa Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap memiliki potensi wisata pemancingan yang patut untuk dikembangkan.
"Potensi tersebut ada pada Muara Sungai Desa Tanjung saleh Kecamatan Sungai Kakap, yang pada setiap hari liburan, seperti hari minggu dan bahkan hari-hari biasa, banyak di kunjungi para wisatawan lokal," kata Musa di Sungai Raya, Jumat.
Dikatakannya, umumnya para wisatawan datang dari berbagai daerah di Kalimantan barat, untuk menyempatkan diri liburan dan mengisi waktu luang bersantai menghabiskan kepenatan serta sebagai tempat peristirahatan sejenak sambil di isi dengan acara mancing udang dan ikan di atas perahu kapal.
Para wisatawan yang akan berlibur ke muara sungai desa tanjung Saleh, biasanya telah membekali diri terlebih dahulu dengan perlengkapan alat pancingan dan bekal makanan secukupnya. Sebab mereka sudah paham betul bahwa di daerah tersebut sulit mendapatkan makanan dan alat pancingan karena untuk menuju ke lokasi muara sungai desa tanjung saleh, para wisatawan menggunakan jasa perahu sewa milik warga, dengan sistim carter.
"Kegiatan rutinitas memancing udang dan ikan di muara sungai desa tanjung saleh sudah berlangsung cukup lama dan bahkan sudah menjadi kebiasaan sehari hari, tidak hanya bagi warga sekitar tapi lebih sering dilakukan oleh para wisatawan," ucapnya.
Namun sayangnya, lanjut Musa, muara sungai di desa ini tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang menunjang, sehingga kegiatan seperti itu perlu mendapat perhatian dan dukungan dari Pemerintah dan DPRD Kubu Raya.
"Melihat potensi tersebut, perlu dilakukan pengembangan dan penataan secara baik, sehingga muara sungai desa tanjung saleh tersebut di kemas lebih menarik untuk di kunjungi oleh para wisatawan," katanya.
Tempat itu di mungkinkan bisa menjadi salah satu kawasan pengembangan wisata di Kubu Raya, apa lagi Kecamatan Sungai kakap masuk dalam salah satu pengembangan kawasan wisata yang dicanangkan oleh pemerintah kubu Raya.
"Salah satu fasilitas penunjang dalam menata usaha pengembangan wisata di muara sungai Desa tanjung saleh yang perlu diperhatikan adalah pada pinggir-pinggir sungai perlu dibuat dan dibangun Pendopo sebagai tempat peristirahatan bagi para wisatawan, serta di buatkan pasar tradional yang menjual alat-alat pemancingan dan makanan ringan," kata Musa.
Sehingga dengan adanya pendopo itu para wisatawan yang berlibur di muara sungai tersebut menjadi betah dan dapat kemudahan serta terfasilitasinya kebutuhan para wisatawan untuk memuaskan rekreasinya.
"Dengan dibuatkannya pendopo dan pasar tradisional ini diharapkan dapat menjadi salah satu akses pusat pengembangan ekonomi masyarakat di desa tanjung saleh, dengan demikian desa ini bisa dengan sendirinya dapat bergeser sedikit demi sedikit menjadi lebih maju dan dapat meningkatkan tarap hidup dan menimbulkan multi effeck bagi warga sekitarnya," harapnya.(Rendra)

LABA-LABA BERBENTUK KEPALA MANUSIA DI KUALA AMBAWANG

Sungai Ambawang - Warga Desa Kuala Ambawang Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya seketika dihebohkan dengan laba-laba berwajah manusia yang ditemukan oleh Tri Adi Wibowo, 20, yang tanpa sengaja menemukan hewan dengan nama latin trantula itu di sekitar jembatan Ambawang, Kamis lalu.
"Laba-laba itu saya temukan pada Kamis (5/5) kemarin saat saya sedang membuat kursi untuk bersantai dibelakang rumah. Ketika sedang membersihkan rumput dan pepohonan yang ada di belakang rumah, saya sempat mengira laba-laba itu adalah sebuah kepompong namun ketika saya angkat ternyata benda itu bergerak," katanya saat ditemui wartawan di kediamannya, Jumat sore.
Seketika dia langsung tahu bawah benda yang semula dikiranya kepompong ternyata adalah laba-laba yang cukup besar. "Ternyata itu laba-laba, setelah saya perhatikan ternyata laba-laba itu berwajah mirip manusia. Karena merasa aneh, saya lalu bawa ke dalam rumah dan disimpan dalam toples," ucapnya.
Gambar manusia tersebut terlihat di badan sang laba-laba. Di tubuh binatang ini, ditemukan mirip dua mata manusia dan dua lubang mirip hidung. Sementara itu, warna laba-laba ini lebih mencolok dibandingkan dengan hewan serupa pada umumnya.
Saat menceritakan penemuan laba-laba itu kepada orang rumahnya, sontak saja warga sekitar menjadi gempar. Sejak Kamis sore, hingga sore tadi warga terus berdatangan ke rumah Tri untuk melihat langsung laba-laba aneh tersebut.
Di tempat yang sama, Sumiati, 61, ibu kandung Tri membenarkan penemuan laba-laba tersebut, "Dia menemukan ketika sedang membuat kursi untuk adiknya sekalian untuk bersantai dibelakang rumah. Laba-laba itu langsung disimpan didalam toples agar tidak lepas," kata Sumiati.
Tri mengatakan laba-laba itu akan disimpan untuk sementara waktu dan kemungkinan laba-laba tersebut akan dilepaskan untuk keberlangsungan hidup laba-laba tersebut, "Untuk sementara masih disimpan dan nanti akan dilepaskan untuk kelangsungan hidup laba-laba itu, kesian dari pada nanti kalau lama-lama mati jadi kemungkinan nanti dilepaskan saja," ucap Tri.
Penemuan laba-laba dengan bentuk tubuh mirip kepala manusia bukan kali ini ditemukan. Dari informasi yang berhasil di himpun, sebelumnya juga ditemukan laba-laba berwajah manusia di daerah lainnya. Laba-laba berwajah manusia tersebut ditemukan oleh warga Desa Siwal Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tentu saja penemuan tersebut juga membuat heboh warga Desa Siwal Baki, Sukoharjo. Pasalnya laba-laba berwajah manusia tersebut ditemukan bukan hanya satu, namun ada empat laba-laba yang mempunyai keunikan tersebut.
Penemuan serupa juga terjadi di Asahan, Sumatra Utara pada pertengahan Februari lalu.
Meski demikian, laba-laba temua Tri tetap saja membuat heran warga Sungai Amabwang dan masyarakat dari daerah lainnya, karena penemuan seperti itu masih belum pernah terjadi di Kabupaten Kubu Raya.(Rendra)

INSPEKTORAT KUBU RAYA TERBAIK SE-KALIMANTAN BARAT

Sungai Raya - Inspektorat Kabupaten Kubu Raya mendapatkan peringkat pertama dan menjadi peemriksa terbaik berdasarkan laporan pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat pada kegiatan Gelar Pengawasan Daerah Kalimantan Barat tahun 2011.
"Tahun lalu kita menduduki peringkat ke dua, tapi alhamdulillah, pada tahun ini kita berhasil mendapatkan peringkat pertama, dan itu tentu tidak terlepas dari kerja keras kawan-kawan semua," kata Kepala Inspektorat Kubu Raya, Ardanihans, di Sungai Raya, Kamis.
Ardhanihans mengatakan, setiap triwulan Inspektorat Provinsi Kalbar melaksanakan pemutakhiran data dan menilai sejauh mana kinerja aparatur pengawas di Kabupaten/Kota mampu untuk melakukan tindaklanjut atas semua hasil pemeriksaan yang menjadi tanggungjawabnya dan meningkatkan kualitas aparat pengawas fungsional Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat.
Dia menambahkan, tahun 2011 ini Inspektorat Kabupaten Kubu Raya dengan melakukan koordinasi dengan Wakil Bupati Kubu Raya Andreas Muhrotien, akan meningkatkan kinerja Inspektorat.
Terpilihnya Inspektorat Kabupaten Kubu Raya sebagai rangking pertama sesuai dengan penilaian dari Inspektorat Provionsi Kalbar dalam temuan Inspektorat Provinsi dalam rekomendasi dapat di selesaikan dengan baik dan cepat.
Hal itu menunjukan bahwa Inspektorat Kabupaten Kubu Raya tidak lagi terhutang dalam rekomendasi temuan dari Inspektorat Provinsi Kalbar.
"Dalam hal kerugian negara kita dapat menghindarinya dangan baik sehingga kita tidak ada lagi tanggungan dari Inspektorat Provinsi Kalbar. Meski demikian,kalau kita akan tetap mengangkat apa yang menjadi Visi dan Misi dari Pemkab Kubu Raya, dalam arti kita akan tetap berusaha untuk menjadi rangking pertama di setiap Larwasda," ucapnya.
Untuk itu dia meminta kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kubu Raya untuk merapatkan barisan untuk mndukung Pemerintahan Bupati Kubu Raya yang ingin menjadikan Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas.
Ditemui terpisah, Ketua Fraks PDI Perjuangan DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah memberikan apresiasi atas keberhasilan Inspektorat Kabupaten Kubu Raya dalam keberhasilan meraih juara satu dalam Gelar Pengawasan Daerah.
"Kami memberikan selamat kepada Inspektorat KKR yang telah mendapatkan predikat terbaik di Kalimantan Barat. Untuk itu kita berharap kepada inspektorat lebih meningkatkan kinerjanya, jangan hanya predikat terbaik saja dengan kinerja yang melempem," kata Agus Sudarmansyah.
Agus mengharapkan keberhasilan inspektorat meraih predikat juara satu harus menjadi pemicu untuk lebih meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik lagi kedepannya.
"Semoga ini menjadi pemicu untuk lebih meningkatkan kinerjanya kedepan dan tentunya inspektorat itu bisa melakukan koordinasi dengan DPRD. Ini berkaitan dengan langkah-langkah yang dianggap perlu agar DPRD juga tahu sejauh mana persoalan-persoalan yang sangat sosial yang perlu disikapi segera dan seluruh SKPD harus terbuka," harap Agus.(Rendra)

SEWA GEDUNG DPRD KUBU RAYA SEGERA DIBAYAR

Sungai Raya - Kepala Bagian Umum Sekretarian Daerah Kubu Raya Mukhtar menatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pembayaran penyewaan gedung DPRD Kubu Raya karena saat ini proses pencairan anggaran penyewaan gedung tersebut sudah selesai dilaksanakan.
"Setelah melalui proses administrasi yang cukup panjang, akhirnya Pemkab Kubu Raya dalam waktu dekat segera mencairkan pembayaran uang sewa gedung DPRD Kubu Raya," katanya di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, untuk proses administrasi pembayaran kontrak sudah selesai. Tinggal menunggu ditransfer dari Dinas Pendapatan dan Pengeloaan Kekayaan dan Aaset Daerah Kubu Raya.
"Jika uangnya sudah di transfer oleh DPKKAD dan dibuatkan SP2D yang diberikan ke bank untuk ditransfer ke rekening pemilik gedung. Jadi sekarang ini hanya tinggal proses waktu saja," kata Moktar.
Dia menjelaskan, mengenai besaran sewa kontrak diakui Moktar ada kenaikan dari semula Rp50 juta menjadi Rp95 juta perpintu, pertahun. Sementara ruko yang dikontrakan berjumlah empat pintu. Sehingga total sewa kontrak untuk gedung DPRD Kubu Raya mencapai Rp360 juta termasuk pajak dari si pemilik dan penyewa.
Kenaikan itu disebutkan Moktar dikarenakan adanya permintaan dari pemilik. Dengan melihat beberapa faktor seperti perkembangan daerah tersebut yang memiliki nilai lebih.
"Memang waktu awalnya ketika Kubu Raya baru terbentuk si pemilik hanya berniat membantu sehingga dikasih murah. Namun, sekarang karena kondisinya sudah berbeda, maka si pemilik merasa perlu untuk dinaikan dengan masih sebatas wajar," tuturnya.
Lantas untuk pembayaran tahun berikutnya yang direncanakan akan dipindahkan ke pos Sekretariat Dewan. Ia memastikan tidak mempermasalahkannya.
"Yang terpenting berjalan lancar. Dan kita tidak mau hanya gara-gara satu kata atau kalimat bisa menjadi temuan atau permasalahan di kemudian hari. Karena itu kami sudah merancang draftnya sebaik mungkin," ucapnya.
Sebab dikatakan dia, di internal eksekutif ada badan auditor seperti inspektorat atau pun BPK yang akan memeriksa keuangan. Karena dalam menyusun draft adiministrasi pihaknya harus teliti.
Diketahui tidak hanya gedung DPRD yang masih berstatus sewa atau kontrak namun juga hampir seluruh dinas/ badan/ kantor di Kubu Raya yang masih kontrak. "Kalau untuk ini keuangannya ada di masing-masing SKPD. Sementara kalau untuk instansi vertikal bagian baian saya tapi ada di bagian pertanahan," ungkapnya.
Sementara pemilik bangunan gedung DPRD, Yohannes yang dihubungi masih enggan untuk diwawancarai lebih jauh. "Nanti saja ya. Tapi saya belum ada diberitahukan kalau sudah mau cair," katanya singkat.(Rendra)

9.703 SISWA SD DIPERSIAPKAN HADAPI UJIAN NASIONAL

Sungai Raya - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya Frans Randus mengatakan pihaknya telah mempersiapkan pelaksanaan Ujian Nasioanl untuk tingak Sekolah Dasar yang akan di ikuti oleh 9.703 siswa.
"Pada Ujian Nasional yang akan digelar serentak 10-12 Mei mendatang, kita sudah siap menghadapinya karena kita telah mempersiapkan pelaksanaan UN SD jauh hari sebelumnya sama seperti kita mempersiapkan UN untuk tingkat SMA dan SMP," kata Frans di Sungai Raya, Kamis.
Frans Randus merincikan, total jumlah pelajar SD negeri/swasta juga Madrasyah Ibtidaiyah Negeri/Swasta yang mengikuti Unas mencapai 9.703 pelajar. Untuk siswa SDN sebanyak 6.952 orang, siswa SD swasta mencapai 552 orang, Madrasyah Ibtidaiyah Negeri sebanyak 43 orang dan Madrasyah Ibtidaiyah Swasta sekitar 2.154 orang.
Sementara itu, jumlah SDN yang menjadi tempat Unas mencapai 309 sekolah. Untuk swasta mencapai 22 sekolah, MIN sebanyak 2 sekolah dan MIS sebanyak 132 sekolah. "Ada ratusan sekolah sebagai tempat pelaksanaannya," ucapnya.
Lebih lanjut Frans menerangkan kalau dirincikan perkecamatan sekolah pelaksana ujian di Kecamatan Sungai Raya terbanyak dengan jumlah 129 sekolah. Di Rasau Jaya mencapai 20 sekolah, Sungai Ambawang 96, Kuala Mandor 49, Sungai Kakap 57, Terentang 18, Kubu 43, Batu Ampar 35 sekolah, Teluk Pakedai 27.
"Totalnya mencapai 465 sekolah," tuturnya.
Sekolah-sekolah tersebut juga dibagi lagi dalam subrayon yang mencapai 47 sekolah dan penyelenggara 114 sekolah.
Frans menambahkan khusus jadwal Unas dimulai 10-12 Mei dengan mata Ujian Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Untuk ujian susulan dimulai 18-20 Mei. "Untuk mata pelajarannya juga tidak berubah seperti di jadwal Unas," kata Frans.
Sama seperti pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP dan SMA Frans juga berani memastikan dalam pelaksanaannya nanti Ujian Nasional tingak SD juga akan bebas dari kebocoran soal.
"Kita telah mempersiapkan sebaik mungkin pelaksanaan UN tahun ini. Kita juga telah melakukan pengamanan soal sebaik mungkin agar tidak bocor," katanya.
Bahkan, lanjut dia, Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya melibatkan aparat kepolisian untuk pengamanan soal tersebut.
"Begitu sampai di setiap rayon, berkas soal langsung disimpan dalam brangkas yang ada di setiap rayon. Berkas soal juga disegel untuk menghindari adanya soal yang terbuka," tuturnya.

DINAS KESEHATAN : 14 WARGA SUNGAI RAYA TERKENA CAMPAK

Sungai Raya - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Titus Nursiwan mengeluarkan peringatan kepada warga untuk mewaspadai penularan penyakit campak di kabupaten tersebut, menyusul di temukannya empat belas warga yang sudah terkena penyakit tersebut.
"Dari laporan beberapa puskesmas yang ada di Kecamatan Sungai Raya, sudah ada empat belas warga yang terkena penyakit campak dari Januari hingga bulan Mei ini. Untuk itu kita harapkan warga dapat mewaspadai penularan penyakit tersebut," kata Titus di Sungai Raya, Selasa.
Dikatakannya, awal mendapat laporan dari Puskesmas, hanya ada lima orang yang terkena penyakit yang lebih dikenal sebagai penyakit keremut oleh masyarakat luas. Namun jumlah penderita campak hingga saat ini bertambah menjadi empat belas orang.
"Penderita campak terbanyak terdapat di Desa Mekar Sari, Kecamatan Sungai Raya. Namun, setelah di rawat di Puskesmas, para penderita campak tersebut saat ini sudah sembuh," ucapnya.
Titus menjelaskan, Penyakit Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit itu disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2 hingga 4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2 hingga 3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
Untuk mencegah penularan penyakit tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Adapun upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari penularan penyakit itu adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, karena penyakit ini sangat cepat menyebar di lingkungan yang kotor.
"Penularan penyakit ini melalui udara, untuk itu kita harapkan jika ada masyarakat yang terkena penyakit campak, dapat segera melakukan pengobatan di puskesmas terdekat," kata Titus.
Dia juga menyarankan, jika ada masyarakat yang menderita penyakit itu, diharapkan tidak melakukan kontak secara langsung, karena penyakit itu sangat mudah menular.
"Kita juga telah melakukan imunisasi campak yang dilakukan secara rutin di seluruh wilayah Kubu Raya melalui puskesmas, posyandu dan puskesmas pembantu yang ada di setiap Desa dan Kecamatan," ucapnya.
Titus menjelaskan, vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman, disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12 hingga 15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4 hingga 6 tahun.
selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat
"Untuk memberikan himbauan kepada masyarakat, kita telah melibatkan Komite Ksehatan Desa dan tokoh masyarakat. Diharapkan penularan campak ini tidak semakin meluas, dan untuk mencegah hal tersebut, kita telah menghimbau kepada seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kubu Raya untuk memberikan pelayanan intensif kepada masyarakat," ucapnya.(Rebdra)

BKD KUBU RAYA TUNGGU PANGGILAN MENPAN

Sungai Raya - Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kubu Raya Muhammad Nuh Syaiman mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu pemanggilan Kementrian Pemberdayaan dan Aparatur Negara untuk mendapatkan kepastian dari penyelesaian polemik penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil 2010.
"Hingga saat ini kitas masih menunggu panggilan dari Menpan untuk mendapatkan jawaban atas pelaksanaan CPNS 2010. Dari informasi yang kita dapat rencananya Menpan juga akan memanggil beberapa pihak terkait seperti BKN, untuk mendapatkan keterangan jelas," kata Nuh di Sungai Raya, Selasa.
Dipaparkannya, menurut rencana pemanggilan tersebut beberapa pihak terkait termasuk BKD Kubu Raya akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kita tunggu lah, yang jelas kita juga belum mengetahui bagaimana hasil dari penerimaan CPNS Kubu Raya ini, karena tidak hanya kita, setidaknya ada 64 kabupaten/kota di Indonesia yang juga belum mendapatkan kejelasan dari penerimaan CPNS itu," paparnya.
Nuh menambahkan, terkait persoalan CPNS yang beritanya akan diulang, para peserta yang dinyatakan untuk tidak terlalu khawatir karena persoalan tersebut belum final.
"Belum pasti juga CPNS akan diulang karena keputusan itu belum final dan hanya sebatas wacana. Masyarakat sekarang juga sudah pintar dan bijak untuk bisa menganalisa permasalahan yang ada," katanya.
Dia sendiri menyatakan belum bisa memastikan kapan permasalahan CPNS itu akan selesai dan BKD Kubu Raya akan berusaha melakukan upaya agar para peserta yang sudah dinyatakan lulus segera di angkat menjadi PNS.
"Para peserta yang lulus tidak usah resah dengan persoalan yang terjadi, tunggu saja," katanya.
BKD Kubu Raya juga belum bisa berjanji kapan permasalahan itu akan selesai karena kewenangannya tidak ada pada pihaknya.
"Kalau kewenangannya ada pada kami sudah kami selesaikan permasalahannya.KKR sudah melakukan pelaksanaan seleksi CPNS sesuai prosedur dan aturan yang ada," katanya.
Dia juga menambahkan, BKN juga telah mengeluarkan klarifikasi atas surat rekomendasi yang ditujukan kepada Menpan tentang saran untuk mengulang test CPNS Kubu Raya beberapa waktu lalu.
Refisi tersebut di keluarkan untuk meralat point yang menyebutkan adanya sembilan lembar jawaban komputer yang dianggap ilegal.
"Tidak ada Lembar Jawaban Komputer yang ilegal, sehingga BKN telah meralatnya karena LJK tersebut tidak terbaca saat di scan saja," katanya.(Rendra)

MASYARAKAT DESAK DPRD SELESAIKAN MASALAH SINTANG RAYA

Sungai Raya - Puluhan masyarakat Kecamatan Kubu mendatangi Komisi B DPRD Kabupaten Kubu Raya untuk mendesak para wakil rakyat tersebut segera turun ke lapangan dan menyelesaikan kisruh yang terjadi antara masyarakat dengan PT. Sintang Raya.
"Kedatangan kami di sini bertujuan agar DPRD dan Pemda Kubu Raya untuk segera menyelesaikan permasalahan yang timbul, antara masyarakat di Desa Olak-olak Kubu, Mengkalang Jambu, dan pelita jaya Kecamatan Kubu dengan PT. Sintang Raya," kata Kepala Desa Olak-olak Kubu, Edi Mulyadi di Sungai Raya, Rabu.
Namun, saat ditanya apakah PT.Sintang Raya memang benar telah meresahkan masyarakat di sana, secara tegas Edi membantahnya. Karena menurut Edi, demo yang dilakukan puluhan orang itu tidak sepenuhnya berasal dari masyarakat di sana.
Menurutnya, tidak semua masyarakat resah atas aktivitas PT. Sintang Raya, namun hanya ada beberapa kelompok saja.
Edi menilai sebagian besar kelompok masyarakat yang berkerja pada perusahaan lain dan sengaja di adu domba dan diarahkan untuk melakukan demo atas PT. Sintang Raya.
"Bahkan, aksi demo itu dilakukan tanpa sepengetahuan dan izin saya. Untuk itu, kita minta agar dewan memanggil kedua perusahaan itu untuk meluruskan permasalahan yang selama ini terjadi, karena menyangkut tumpang tindih ini kita tidak tahu persis," bebernya.
Meski demikian, selaku Pemerintah Desa ia meminta agar persoalan itu dapat segera diselesaikan.
"Kami sebagai wakil pemerintah desa meminta ini segera diluruskan, sehingga jangan ada indikasi yang menghambat dan terjadinya suatu konflik internal di dalam desa sendiri," kata Edi.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi B DPRD Kubu Raya, Suprapto memberikan tanggapan signifikan terkait suara yang disampaikan para tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan sebagian wakil warga mengenai persoalan perkebunan sawit antara di beberapa desa di Kecamatan Kubu.
"Pada dasarnya kita mendengarkan yang benar, dalam hal ini bagaimanapun kami tetap memihak masyarakat," kata dia dihadapan warga.
Menurutnya persoalan demo seperti disuarakan masyarakat mulai disusupi perusahaan tertentu haruslah disikapi bijaksana.
"Bagaimana bisa mengatasnamakan masyarakat, lalu aksinya mengatasnamkan warga seluruhnya," tuturnya.
Sebelumnya warga Desa Mengkalang Jambu, Desa Olak-Olak Kubu dan Pelita Jaya melakukan aksi ke kantor Pemkab, DPRD dan BPN. Mereka berorasi menuntut kejelasan plasma, tapal batas hingga ke tuntutan persoalan pidana kawan-kawannya.
"Demo kemarin hampir 90 persen disusupi pekerja perusahaan. Ada yang mandor dan juga pekerja. Itu tidak murni berdasarkan keterangan kawan-kawan tokoh masyarakat hari ini (kemarin) bertandang ke tempat kami," kata Suprapto.
Dengan demikian, politikus Golkar akan memanggil pihak perusahaan berkompeten, tim TP4L dan pihak lain untuk menuntaskan kasus ini. "Kita akan dudukan persoalan pada tempatnya," kata Suprapto.

PKK JADIKAN SARJANA PENDAMPING DESA SEBAGAI KADER

Sungai Raya - Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya melibatkan Sarjana Pendamping Desa untuk menjalankan sembilan program pokok organisasi tersebut.
"Untuk menjalankan program-program kita, terutama dalam melakukan pembinaan teradap PKK desa, kita melibatkan Sarjana Pendamping Desa," kata Ketua TP PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Rabu.
Agar Sarjana Pendamping Desa Kubu Raya bisa mendampingi TP PKK di tingkat Desa, TP PKK Kubu Raya belum lama ini memberikan pengetahuan terutama di bidang PKK.
Ketua TP PKK, Rosalina Muda Mahendrawan mengatakan tenaga-tenaga muda ini selain dapat memotivasi dan menggerakkan, juga dapat merubah paradigma yang ada.
"Selama ini, masyarakat menganggap PKK hanya identik dengan kelompok ibu-ibu yang kumpul-kumpul dan masak-masak saja, disini kita ingin mengubah cara pandang masyarakat bahwa PKK punya program pokok dan penting dalam pembanggunan di segala bidang" ujarnya.
Dengan adanya pembekalan itu diharapkan SPD dapat menjadi kader-kader PKK sehingga PKK mempunyai tenaga-tenaga muda yang berpotensi untuk menggerakkan kegiatan dari kelompok yang terbawah.
"Harapan kita, kegiatan PKK ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa yang lain," kata Rosalina.
Dia menjelaskan, dilibatkannya SPD dalam melakukan pembinaan pada desa-desa merupakan salah satu hasil dari Rakerda VII PKK.
Sementara itu, salah seorang anggota SPD yang bertugas di Sungai Ambawang mengaku senang telah dibekali PKK pengetahuan tentang 10 program pokok PKK.
Sebagai orang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat desa, pengetahuan ini merupakan tambahan ilmu yang dapat dijadikan bekal.
"Tentunya dengan pengetahuan ini bisa menjadi bekal bagi saya dalam menjalankan tugas-tugas saya" kata waty.

KUBU RAYA JADI TUAN RUMAH LAWARSDA

Sungai Raya - Kubu Raya menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Gelar Pengawasan Daerah (Lawarsda) yang di ikuti oleh seluruh Inspektorat yang ada di Kalimantan Barat.
"Kegiatan ini menjadi rutinitas tahunan sebagai upaya untuk menyamakan persepsi mengenai langkah-langkah yang di tempuh oleh Pemerintah Daerah dalam menindaklanjuti saran atas temuan Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat di setiap kabupaten/kota," kata Kepala Inspektorat Kubu Raya, Ardanihans di Sungai Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, kegiatan itu sudah di mulai sejak Selasa malam hingga Kamis besok.
Sementara itu, Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Kalimantan Barat Bamabang Wahyudi mengatakan, Gelar Pengawasan Daerah itu merupakan kegiatan rutin Inspektorat Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat yang dilaksanakan setiap 4 bulan sekali atau percaturwulan.
Selain itu Larwasda juga sebagai proses penyamaan persepsi dan peran aktif dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah.
"Kita meminta, agar keberadaan APIP ini tugasnya jangan hanya mengaudit data saja, akan tetapi lebih berperan kepada tindakan yang prepentif, baik itu berupa perencanaan, kerja pelaksanaan sampai kepada pelaporan pertanggungjawaban," kata Bambang.
Dia menambahkan, dengan di adakannya Larwasda ini juga sebagai upaya untuk mendorong pimpinan suatu kerja yang diperiksa agar menindaklanjuti semua hasil pemeriksaan yang menjadi tanggungjawabnya dan meningkatkan kualitas aparat pengawas fungsional Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, Inspektorat harus lebih meningkatkan perannya di dalam melakukan pemutakhiran datanya.
Muda menambahkan dirinya tetap melakukan monitoring terhadap data-data yang sudah selesai dan data-data yang belum selesai, dan seandainya belum semua itu harus di kejar.
Muda mengungkapkan, apabila ada hal-hal yang belum terpenuhi dan belum memadai maka hal itulah yang harus di lakukan oleh Inspektorat di Kubu Raya.
"Sehingga dengan digelarnya Rapat Larwasda dan pemutakhiran data ini setiap Inspektorat yang ada di Kalimantan barat ini bisa menunjukan kapisitasnya dan kemampuannya serta peran mereka benar-benar bisa lebih tajam lagi," kata Muda.(Rendra)

RP.22.260 MILIAR UNTUK KUALIFIKASI GURU KUBU RAYA

Sungai Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Pendidikan menganggarkan Rp.22.260 miliar dari APBD 2011 untuk memenuhi kuota kualifikasi guru yang belum mencapai jenjang pendidikan Strata 1.
"Ini bukti keseriusan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan pemenuhan kualifikasi guru S1, kita berharap para guru bisa meningkatkan kemampuannya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, Frans Randus di Sungai Raya, Senin.
Untuk mengkualifikasikan guru, pemerintah Kubu Raya akan bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Kalbar.
"Kita akan bekerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura dalam kualifikasi guru tersebut," ucap Frans.
Namun, untuk mengkualifikasi guru tersebut, Dinas Pendidikan Kubu Raya akan menyesuaikannya dengan kouta yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar.
Frans mengatakan, perbaikan mutu pendidikan tidak hanya difokuskan kepada kurikulum, sarana prasarana, atau manajerial satuan pendidikan saja, tetapi perhatian harus diarahkan kepada problem mentalitas dan kapabilitas pendidik.
Di samping itu, kemampuan mengajar dengan menggunakan metode yang tepat merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh pendidik.
Penggunaan metode diperlukan agar penyampaian materi atau bahan ajar tercapai dengan baik. Metode itu berkaitan erat dengan keberhasilan proses pembelajaran yang hasilnya akan menentukan prestasi yang akan diraih peserta didik.
"Untuk mencapai semua itu, guru tentu harus meningkatkan kemampuannya. Dalam ini kita akan berusaha membantu guru dalam peningkatan kemampuan mereka, tidak hanya melalui kualifikasi, tetapi juga dengan pembekalan lainnya," ucap Frans.
Mantan Plt Badan Kepegawaian Kubu Raya itu menambahkan, selain menganggarkan dana kualifikasi guru, Pemkab Kubu Raya dalam APBD 2011 juga menganggarkan tunjangan profesi sebesar Rp3.167.424.000.
"Kita berharap dengan adanya tunjangan profesi itu, para guru semakin meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar sehingga tujuan pendidikan yang akan di capai pemerintah bisa tercapai," ucap Frans.(Rendra)

RATUSAN BURUH PT.WBA KEMBALI GELAR AKSI

Sungai Raya - Ratusan buruh harian dan bulanan PT. Wana Bangun Agung kembali menggelar aksi di Kantor Bupati dan DPRD Kubu Raya menuntut kejelasan pimpinan perusahaan tersebut yang sampai saat ini masih belum jelas.
"Aksi ini kami gelar sekaligus memperingati Hari Buruh Nasional. Sementara itu, sampai sekarang kami masih menuntut kejelasan pimpinan perusahaan yang saat ini masih belum jelas, karena saat ini PT. WBA memiliki beberapa pimpinan," kata Koordinatos aksi, Heri, di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, dengan adanya permasalahan internal antara kedua pemilik perusahaan berimbas kepada para karyawan.
"Kami ingin masalah internal antar kedua pemilik perusahaan segera selesai, karena permasalahan yang terjadi berimbas kepada para karyawan karena tidak bisa bekerja," ucapnya.
Mereka menuntut hak sebagai pekerja yang sampai saat ini belum dipenuhi, seperti uang tunggu selama lima bulan yang belum dibayar.
Para buruh di perusahaan tersebut merasa dibohongi oleh perusahaan dan management bahwa hak-hak mereka yang lainnya selama 16 bulan tyermasuk Jamsostek belum juga diurus.
"Malahan gaji kami yang bulanan juga belum dibayar. Ada juga karyawan yang meninggal, keluarganya minta bantuan kepada kami untuk menguruskan tapi tidak diperdulikan oleh pihak perusahaan," tutur Heri.
Heri menambahkan sejak perusahaan berjalan selama kurang lebih 1 tahun, karyawan tidak mendapatkan kesejahteraan sama sekali.
"Malah karyawan di tekan dan di tidas, dipaksakan untuk menandatangani surat pernyataan yang bukan ranahnya karyawan. Padahal kami tidak tahu fungsinya penandatanganan dan kami diharuskan mendukung management yang memegang sekarang," katanya.
Mendapatkan aspirasi dari para buruh tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kubu Raya, Mustafa mengatakan akan memanggil Pimpinan PT WBA, Jimi yang sedang diperiksa di Polda Kalbar dan akan memfokuskan persoalan tersebut kepada hak-hak karyawan. "Kami sudah mengirimkan surat ke Polda untuk meminta waktu sebentar untuk rapat kerja dengan jimi di Polda. Ini langkah-langkah yang kita lakukan dulu, kemudian yang berkaitan persoalan hak-hak mereka itu nanti dalam rapat-rapat kerja kita dengan pihak perusahaan akan sampaikan," ucap Mustafa.
Pihaknya juga akan memfokuskan pada hak-hak karyawan, jika hak-hak karyawan terpenuhi akan undang-undang ketenaga kerjaan tentu itu yang akan kita tambahkan dan kita tidak melihat pada persoalan aset karena itu bukan wewenang kami.
"Dan kami hanya fokus dengan hak-hak mereka, tujangan mereka dan sebagainya. Tunjangan mereka tentu harus kita sesuaikan dengan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. WBA memang perlu pemikiran bersama dan kearifan kita untuk menyelesaikannya," kata legislator dari Partai Golkar itu.(Rendra)

HARDIKNAS : MASIH BANYAK PERMASALAHAN PENDIDIKAN DAERAH TERPENCIL

Sungai Raya - Dalam memaknai Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, hari ini, Ketua Komisi D DPRD Kubu Raya Mustafa berharap peemrintah pusat bisa lebih serius membenahi masalah pendidikan yang ada di daerah, khususnya pada daerah terpencil.
"Selama ini peringatan Hari Pendidikan Nasional hanya sebatas seremonial belaka, sehingga setiap peringatannya tidak ada hasil yang di dapat dari Hardiknas tersebut," kata Mustafa di sungai Raya, Senin.
Dia menilai, Pendidikan itu harus dilakukan dari atas hingga ke bawah dan Pemerintah Pusat harus benar-benar serius di dalam menangani masalah pendidikan ini.
Legislatir dari Partai Golkar itu menilai, selama ini dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Pusat hanya bisa berjanji untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Namun, kenyataannya di lapangan, masih banyak sarana pendidikan yang kurang memadai. Bahkan masih banyak sekolah yang kekurangan tenaga pengajar.
Selain itu kondisi infrastruktur pendidikan yang ada di daerah-daerah terpencil masih banyak yang sangat memprihatinkan.
Mustafa menjelaskan, terkadang Pemerintah Pusat sering memberikan bantuan yang tidak sesuai dengan apa yang di perlukan oleh daerah.
Dia mencontohkan misalnya tentang proses teknis pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Pendidikan.
Mustafa menilai, terkadang Pemerintah Pusat membuat aturan hanya berdasarkan dari pemerintah pusat, akan tetapi tidak melihat langsung kondisi di lapangan, sehingga terkesan dana DAK tersebut salah penggunaan dan akhirnya dana tersebut harus di kembalikan ke pusat kerana tidak sesuai dengan apa yang di perlukan.
"Untuk di Kubu Raya sendiri, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pendidikan setempat sedang mengupayakan infrastruktur pendidikan agar bisa di rasakan oleh semua sekolah.
Selain itu Pemkab Kubu Raya juga sedang berupaya menginventarisir sekolah-sekolah yang rusak berat, sedang dan rusak ringan, hal ini di lakukan semata-mata hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten termuda di Kalimantan Barat.
Legislator Golkar ini mengharapkan baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Kubu Raya agar ada proses pemerataan guru sampai ke daerah-daerah terpencil.
Akan tetapi Mustafa juga meminta agar peran aktif para tenaga pengajar di dalam menjalankan tugasnya dan jangan sampai ada guru yang jarang masuk atau guru yang mangkir dari tugasnya di saat jam pelajaran sedang berlangsung.
"Untuk itu dengan momen Hardiknas ini kita mengharapkan ada perubahan yang signifikan di dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di Kubu Raya pada khususnya," ucapnya.(Rendra)

SARJANA PENDAMPING DESA KEMBANGKAN HOLTIKULTURA

Sungai Raya - Sebanyak 18 orang anggota Sarjana Pendamping Desa Kabupaten Kubu Raya ditugaskan membantu kelancaran program Tim Penggerak PKK pada beberapa kecamatan untuk memanfaatkan perkaranang rumah masyarakat sebagai perkebunan kecil holtikultura.
"Kegiatan yang kita lakukan ini sebagai tidak lanjut hasil Rakerda VII TP PKK Kubu Raya tahun 2011 yang di sinergikan dengan program SKPD, di mana dalam rakerda tersebut telah dibentuk satu desa binaan di Sembilan kecamatan untuk mempermudah pembinaan PKK desa," kata Koordinator SPD Kubu Raya, Musa di Sungai Raya, Minggu.
Lanjutnya, TP PKK Kubu Raya menjalin Mitra kerjasama dengan 18 orang Tenaga Sarjana Pendamping Desa, masing-masing Kecamatan ditempatkan dua orang tenaga pendamping dengan satu PKK Desa binaan.
Menurut Musa, Selama ini banyak pekarangan di sekitar rumah dibiarkan begitu saja dan belum mendapat sentuhan dan perhatian serius oleh masyarakat bahkan sering diabaikan.
Padahal pekarangan tersebut mempunyai potensi besar dan bisa dimanfaatkan dalam berbagai jenis tanaman Holtikultura seperti menanam sayur-sayuran, tanaman hias, tanaman obat-obatan, dan bahkan pekarangan bisa dibuatkan tambak ikan.
"Tapi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pola dan tata cara kita mengatur tata letak saja, dan disesuaikan dengan lingkungan sekitar rumah kita, baik itu menyangkut luas pekarangan, lingkungan, jenis tanaman, dan sumber air untuk kesuburannya," kata Musa.
Menurutnya lagi, jika pekarangan yang ada diintensifkan dan dikelola secara baik serta professional akan dapat memberikan manfaat terutama memperindah pemandangan di sekitar rumah, memberikan dampak kesehatan dan bahkan akan dapat menambah penghasilan ekonomi keluarga, sehingga bisa berfungsi sebagai lumbung hidup, warung hidup, perbaikan gizi, Apotik hidup, Bank hidup, bahkan bisa dijadikan penyedia bahan bangunan dan untuk kerajinan tangan/rumah tangga.
"Untuk itulah SPD bermitra bersama PKK Kubu raya untuk membina PKK yang ada di desa," ucapnya.
Sebelum diterjunkan untuk membina PKK desa, SPD terlebih dahulu diberikan pembekalan tentang 10 pokok program PKK dan pelatihan Intensifikasi Pekarangan.
Materi pelatihan intensifikasi pekarangan dipandu langsung oleh Ketua Saung Gapoktan Sumber Makmur, Abas dan dibantu oleh beberapa nara sumber lainnya, seperti dari Balai benih Panah Merah, ketua P4S.
"Dalam pelatihan intensifikasi itu tidak hanya sekedar menerima teori saja, tetapi lebih banyak praktek dilapangan secara langsung, dan diperkenalkan mulai dari bagaimana membuat pupuk organik, mengenal dan memilih benih yang baik, tata cara menyemai benih," katanya.
Dalam pelatihan tersebut SPD juga diajarkan memindahkan benih dari penyemaian ke playback, dari playback ke lahan pekarangan, pemberian pupuk, memelihara tananaman, sampai pada tata cara penyemprotan tanaman.
"Selain itu juga diajarkan untuk meneliti gejala-gejala tanaman yang telah terjangkit penyakit dan hama tanaman, serta diberikan solusi bagaimana tata cara mengatasinya," kata Musa.(Rendra)

PEMKAB ANGGARKAN RP12 MILIAR UNTUK BANSOS

Sungai Raya - Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Aset Daerah Kubu Raya Sutrisno, mengatakan pada tahun 2011 ini pemerintah kabupaten tersebut telah menganggarkan dana bantuan sosial untuk organisasi dan kemasyarakatan hingga Rp12 miliar.
"Dana bantuan sosial tersebut selain untuk organisasi kemasyarakatan dan partai politik juga untuk kegiatan masyarakat dan sosial lainnya yang dianggarkan dalam APBD Kubu Raya 2011," kata Sutrisno di Sungai Raya, Minggu.
Menurutnya, dana bansos tersebut disalurkan dengan nilai variatif, berkisar antara Rp5 juta hingga Rp50 juta.
Pemberian bansos seperti OKP atau Ormas dikatakan Sutrisno harus jelas keberadaannya dan legalitasnya terdaftar serta memiliki akta yang sah. Indikator penilaian lain dikucurkan bansos tersebut yakni, OKP atau Ormas tersebut belum pernah menerima bantuan.
"Bagi yang sudah pernah menerima tidak boleh. Kemudian kita juga kaji organisasi tersebut benar-benar ada di Kubu Raya," katanya.
Dalam mempertanggung jawabkan bantuan sosial yang diterimanya, ia katakan OKP atau Ormas tersebut harus melaporkannya secara tertulis. Jangan jatahnya 10 tapi ditulis 5.
"Itu tidak boleh. Harus benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Kita tidak menerima yang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara tertulis," tegasnya.
Sementara bansos yang dianggarkan rutin setiap tahun, Sutrisno mencontohkan seperti partai politik (parpol). Itu disebut sebagai bansos pembinaan organisasi. Menurut dia, ada juga OKP atau Ormas yang mengacu dari pusat hingga turun ke daerah yang dianggarkan tiap tahunnya dalam APBD.
Dalam rangka transparansi, Sutrisno katakan tidak harus bansos tersebut dipublikasikan ke media seperti yang dilakukan Kota Pontianak. Sebab dana yang bersumber dari APBD tidak lah harus diumumkan ke publik.
"Transparansi itu kan tidak harus kita menelanjangi semuanya. Tapi ada batasan-batasan yang mesti kita jalankan," ucapnya.
Besarnya nilai bansos di Kubu Raya yang mencapai Rp12 miliar tak sebanding dengan kebutuhan layanan dasar masyarakat yang masih membutuhkan perhatian khusus seperti pembangunan kantor atau infrastruktur pelayanan publik.
"Ini lah kelebihan Kubu Raya mendahulukan kepentingan masyarakat. Apa yang diminta masyarakat kita mencoba akomodir sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada," katanya.(Rendra)