KOPERASI GRAMEEN CIPTAKAN USAHA MIKRO BARU

Sungai Raya, Kalbar, 21/6 - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan program pemberdayaan perempuan melalui Koperasi Grameen saat ini sudah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, di mana sudah cukup banyak banyak kaum perempuan yang di dominasi ibu-ibu rumah tangga yang menjalankan usaha mikro untuk menopang perekonomian keluarga.
"Untuk mewujudkan masyarakat yang percaya diri optimis dan turut serta partisipatif dalam pembangunan merupakan tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Berbagai upaya ditempuh, di antaranya mengembangkan KSP Grameen," kata Muda di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, Koperasi Simpan Pinjam Grameen memang koperasi yang masih kecil karena baru dibentuk tahun 2009 lalu. Namun koperasi tersebut memiliki visi dan misi yang besar untuk menanggulangi kemiskinan di Kubu Raya, dengan mewujudkan sikap optimis dan partisipasi masyarakat menjalani berbagai aspek kehidupan.
Melalui konsep perekonomian yang diterapkan di Bangladesh itu, Muda mengharapkan berdampak positif bagi perekomian masyarakat Kubu Raya. "Bukan hanya bagi anggota koperasi, tetapi juga masyarakat umumnya," tuturnya.
Dengan adanya koperasi simpan pinjam itu, Muda menginginkan tidak ada lagi masyarakat, tertama anggota koperasi yang terjerat utang yang berlipat ganda dari para rentenir.
"Kita memang belum memiliki data pasti berapa jumlah ibu-ibu rumah tangga yang sudah memulai usahanya. Namun, jika kita lihat dari produk angota koperasi Grameen yang terpanang di etalase koperasi sudah cukup banyak dan beragam, serta memiliki nilai jual," kata Muda.
Hal itu menunjukkan bahwa apa yang ingin di capai oleh pemerintah Kubu Raya melalui Koperasi Grameen itu sudah berjalan dan membuahkan hasil.
Untuk itu dia berharap, masyarakat yang membuat produk dapat terus mengmbangkannya, terutama dari sumberdaya yang kaya di Kubu Raya tetapi belum tergali secara maksimal.
Selain meningkatnya produktivitas masyarakat, Muda juga mengharapkan nilai tambah produk lebih baik lagi, misalnya dari segi kemasan dan kualitas produk agar menarik minat konsumen. "Dengan begini tentunya akan berdampak pada terbuka pasar bagi produk tersebut," ujarnya.
Terpenting, tambah Muda, melalui koperasi itu, semangat untuk berwirausaha di masyarakat terus tumbuh. Selain itu, diharapkan terbangun solidaritas yang tinggi dan peningkatan wawasan.(Rendra)

PERTAMINA : BARU 46 SPBU YANG SEDIAKAN PERTAMAX

Pontianak, 21/6 – Dari 76 Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) yang ada di Kalbar, 46 di antaranya telah menyediakan BBM jenis pertamax plus.
"46 SPBU tersebut tersebar di 12 kabupaten dan kota di Kalbar, kecuali Kabupaten Kapuas Hulu dan Kayong Utara," kata Sales Area Manager Pertamina Regional VI Kalbar, Ibnu Chouldum dalam acara Corporate Gathering yang digelar pertamina di Hotel Aston Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan bahwa kapuas hulu belum menyediakan pertamax plus karena daearah tersebut belum memiliki SPBU.
Sementara acara Corporate Gathering merupakan wujud nyata dari pertamina yang sengaja digelar dan diperuntukkan kepada masyarakat yang loyal terhadap produk pertamina seperti pertamax plus.
"Pertamax Plus merupakan BBM produk andalan Pertamina untuk teknologi mesin kendaraan bermotor yang saat ini sedang berkembang," katanya.
Menurutnya kualitas pertamax plus, tidak kalah bersaing dibandingkan produk yang berasal dari luar negeri, karena pada dasarnya juga mengikuti harga minyak dunia pada setiap dua pekan yang pasti mengalami perubahan.
"Saat ini, telah ada beberapa perusahaan dari luar yang produknya sama dengan pertamax plus, seperti Petronas dengan produk Primax 95 dengan oktan 95, Shell dengan Produk Super Extra 94 dengan oktan 94," katanya.
Ia menjelaskan selain nilai oktannya yang mencapai 95, pertamax plus juga memiliki keunggulan karena bebas timbal, mesin halus dan ramah lingkungan, pembakaran lebih sempurna terutama pada mesin berkompresi 10:1, serta mesin mudah dihidupkan dalam kondisi apapun, baik panas maupun dingin.
"Pertamax plus bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston, serta bisa membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, ruang bakar yang dapat menurunkan performa mesin," tambahnya.
Ibnu menambahkan, ketahanan stok kuota pertamax plus di Kalbar mencapai 30 hari ke depan dari total stok sebulan sekitar 750 Kl.
"Sehari kita bisa jual pertamax plus mencapai 20 Kl, dan ke depannya kita targetkan hingga 50 Kl atau 100 Kl," katanya.
Sementra itu, Sales Representative Wilayah IV Pertamina, Hardiyanto Tato mengatakan Klabar telah menjual sekitar 60 persen pertamax plus dari total sekitar 30 persen SPBU yang menjual pertamax plus di Indonesia.
"Untuk mendukung perkembangan teknologi mesin kendaraan, pertamina memproduksi bahan bakar berkualitas seperti pertamax dengan ron 92, pertamax plus dengan ron 95, serta pertamax racing degnan ron 100. Di samping itu, juga ada pertamina dex untuk solar," katanya.
Ia menghimbau agar SPBU yang belum menjual pertamax plus untuk mulai menjual pertamax plus.(Rendra)

DPRD : MASIH BANYAK TPS ILEGAL

Sungai Raya, Kalbar, 21/6 - Jalan utama di kawasan Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya terdapat beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tidak resmi, sehingga badan jalan kadang dipenuhi dengan sampah.
"Kondisi ini tentunya mengganggu pengguna jalan, khususnya TPS yang berada di Jalan Trans Kalimantan.Untungnya di Jalan Arteri Supadio, TPS tidak resmi itu sudah ditutup, meski masih terlihat sampah-sampah karena masyarakat masih membuangnya disitu," kata Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Usman di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, dinas terkait harus memikirkan segera terkait sampah yang akan dibuang ke masyarakat. Yang penting di sepanjang Jalan Arteri Supadio jangan ada satupun TPS, mengingat jalan itu merupakan jalur utama yang sering dilalui.
Selain itu, TPS yang berada di Jalan Trans Kalimantan diminta untuk ditiadakan. Sebab, sampah dari TPS tersebut bisa meluber ke jalan. Sementara dinas/instansi terkait selalu lamban mengangkut sampah itu ke TPA.
Salah seorang warga Sungai Ambawang, Roy sangat menyayangkan sampah yang meluber ke badan jalan khususnya di Jalan Trans Kalimantan.
Menurutnya, sampah yang dibuang tidak beraturan tersebut terkadang berserakan. Hal tersebut sangatlah mengganggu kenyamanan warga yang berlalu lalang.
"Sangat tidak nyaman dengan pemandangan itu. Mestinya bersih dari sampah karena merupakan salah satu jalan raya utama di Kabupaten Kubu Raya, bukan malah sebaliknya," kata Roy.
Kendati demikian, Roy juga sangat berterima kasih karena TPS-TPS ilegal yang berada di Jalan Arteri Supadio sudah ditutup. Namun, meski sudah dilarang, dirinya masih saja melihat sampah-sampah yang berada di TPS tersebut.
Sementara masyarakat Sungai Raya Dalam bingung untuk membuang sampah. TPS sangat sulit didapat sehingga sisa-sisa rumah tangga tersebut dibuang di pinggir jalan.
Sedangkan TPS yang ada sementara ini di Jalan menuju Komplek Perumahan Korpri. Namun kapasitasnya sendiri tidak memadai sehingga sampah meluber ke jalan.
Kondisi itu diharapkan segera dicermati dan ditindaklanjuti.
"Sekarang bingung mau buang sampah, terpaksa jauh ke Kota Pontianak dan itupun tidak bisa banyak. Bila di komplek yang ada menangani masalah ini memang agak enak namun kalau tidak, kita sendiri yang harus jauh-jauh membuangnya," kata Sanoto, warga Sungai Raya Dalam.
Bapak dari dua anak itu berharap Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk segera memberikan perhatian dengan membangun beberapa TPS di Jalan Sungai Raya Dalam.
"Kita tahu sendiri, Sungai Raya Dalam sekarang ini penduduknya sudah padat sehingga perlu TPS yang memadai dan mampu menampung sampah warga sehingga tidak lagi berserakan di pinggir jalan," katanya.(Rendra)

BASARNAS BERUAPAYA JADI ANGGOTA INSARAG

Pontianak, 21/6 - Kepala Basarnas, Letjen TNI Marinir Nono Sampono mengatakan, untuk meningkatkan kerjasama dengan badan SAR negara lain, Basarnas akan berupaya untuk menjadi anggota International Search And Rescue Advisory Group (INSARAG).
"Pasalnya, INSARAG selama ini menjadi representasi dari kegiatan SAR di dunia internasional. Anggotanya berasal dari negara-negara di seluruh dunia, tentunya negara yang tidak mendapat cap black area," kata Nono.
Menurutnya, Basarnas sangat membutuhkan kerjasama di bidang SAR dengan negara-negara lain.
Mengingat, geografis Indonesia berada di wilayah ring of fire. Wilayah yang rawan musibah atau bencana. Tentu, Indonesia butuh bantuan negara lain khususnya dalam hal SAR. "Tidak hanya bantuan secara teknis, tetapi juga non teknis agar kompetensi Basarnas semakin canggih dan sejajar dengan negara-negara maju lainnya," ujarnya.
Dalam konteks ASEAN, Badan SAR Nasional (Basarnas) selalu melakukan pertukaran informasi dan latihan bersama dengan SAR negara tetangga.
"Pada 18-22 Juli 2011 mendatang, Basarnas akan melakukan pertemuan di Bali bersama 24 Negara di Asia-Pasifik membahas kerjasama baik pertukaran informasi dan latihan," kata Kepala Basarnas, Letjen TNI Marinir Nono Sampono ketika meresmikan penggunaan Kapal Rescue Boat 214 di Pangkalan Laut Pontianak, Selasa.
Nono mengatakan Basarnas selalu melakukan kerjasama dengan negara tetangga yang pada intinya memang saling membutuhkan, karena di suatu negara yang sedang mendapatkan bencana, tidak bisa melakukan dengan sendirian apalagi dalam skala yang besar, pasti diperlukan bantuan dari Negara Tetangga.(Rendra)

BUDPARPORA KUBU RAYA LESTARIKAN SITUS BUDAYA

Sungai Raya, Kalbar, 21/6 - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Kubu Raya saat ini tengah mematangkan konsep untuk mengangkat dan melestarikan situs-situs budaya yang ada di kabupaten itu.
"Sepanjang perjalanannya Kabupaten Kubu Raya banyak memiliki warisan-warisan sejarah dan budaya yang menjadi saksi dan simbol dari perjalanan budaya, adat mapupun peristiwa penting. Ini yang akan kita kemas nanti dan akan disandinkan dengan bidang pariwisata," kata Kepala Dinas Budparpora Kubu Raya, Fauzi Kasim, Selasa.
Ia mencontohkan, di Kecamatan Teluk Pakedai saat ini masih ada situs sejarah Masjid Batu dan makam Opu Daeng Manambon, yang cukup ramai dikunjungi orang dari belahan daerah di Kalbar.
Di Kecamatan Sungai Kakap juga demikian, ada kelenteng yang dibangun di tengah laut.
Mantan Camat Sungai Raya itu menambahkan untuk mewujudan hal itu, dirinya tidak terlalu menargetkan yang muluk-muluk. "Kita lakukan dengan secara bertahap," katanya.
Untuk saat ini, Budparpora terus mengkampanyekan agenda-agenda wisata yang ada di Kubu Raya. Bahkan, hampir di setiap kecamatan yang ada sudah memiliki agenda-agenda wisata sendiri.
"Semakin berjalan, kita terus berupaya hal itu dikemas dengan sebagus mungkin," tuturnya.(Rendra)

BASARNAS TINGKATKAN SISTEM PERALATAN PENYELAMATAN

Pontianak, 21/6 - Kepala Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas), Nono Sampono mengatakan akan meningkatkan sistem peralatan pada kantor cabang Basarnas tertentu yang ada diseluruh provinsi.
"Mengingat semakin besarnya tantangan yang dihadapi tim Basarnas dalam melakukan misi penyelamatan, khususnya pengaruh cuaca ekstrem, nantinya Basarnas akan mengganti material kapal penyelamat yang semula dari bahan fiber menjadi almunium," kata Nono di Pontianak saat meresmikan Rescue Boat 214 Basarnas Kalbar, Selasa.
Dia menyatakan, berdasarkan pengalaman penyelamatan pada korban Tsunami di Mentawai beberapa waktu lalu, tim SAR kesulitan mencapai lokasi bencana dikarenakan kondisi gelombang yang tinggi.
"Jika menggunakan rescue boat dari bahan fiber, untuk menghadapi tinggi gelombang empat meter saja tidak sanggup. Makanya kita akan mengganti rescue boat dari bahan almunium agar bisa melewati berbagai medan di wilayah perairan," katanya.
Tidak hanya itu, tahun ini Basarnas juga akan mengaadakan satu kapal besar tipe 60 dari bahan almunium, di mana kapal tersebut bisa diladasi helikopter. Demikian dengan penambahan unit kendaraan lain seperti helikopter dan mobil medical rescue.
Namun, hal itu akan dilakukan secara bertahap, mengingat minimnya anggaran yang ada di Basarnas itu sendiri.
"Semua tergantung dari dukungan pemerintah dan TNI Angkatan Laut. Namun, untuk saat ini kita terus melakukan penambahan peralatan penyelamat, khususnya kendaraan seperti yang kita lakukan pada Basarnas Kalbar," ujarnya.
Nono juga mengatakan penambahan untuk kapal besar tersebut akan ditempatkan di wilayah Barat Indonesia, mengingat wilayah tersebut rentan terjadi kecelakaan.
Dia tidak memungkiri wilayah Timur Indonesia memang rentan terjadi bencana, namun hal tersebut bersifat tahunan atau kemungkinannya kecil teradi. Sedangkan untuk wilayah Barat Indonesia, kecelakaan sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Tahun 2012 mendatang, Basarnas akan mengadakan satu kapal besar lagi untuk ditempatkan di wilayah Timur Indonesia, sehingga kapal tersebut bisa mengakomodir dua wilayah Indonesia.
"Belum lama ini baru dilaksanakan rapat dengar pendapat dengan DPR, tahun 2012 karena keterbatasan anggaran, kita baru dialokasikan 58% dari kebutuhan, dan kita mengajukan sekitar 1,8 Triliun untuk kebutuhan satu tahun dan baru didukung 950 Miliyar untuk anggaran," tuturnya.
Karena alokasi APBN terbatas, tapi jika ada anggaran dana darurat yang tidak digunakan oleh negara bisa dialihkan, Basarnas bersama dengan Komisi V DPR RI sedang mengusahakan hal itu.(Rendra)

400 WARGA BELUM DAPAT BANTUAN GAS ELPIGI

Sungai Raya, Kalbar, 21/6 - Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya meminta pemerintah setempat melalui Dinas Kehutanan, Perkebunan, Pertambangan dan Energi untuk membantu 400 masyarakat Desa Sungai Itik yang hingga saat ini masih belum bisa mendapatkan bantuan konversi Minyak Tanah ke gas elpigi dari pemerintah.
"Menindaklanjuti audensi masyarakat Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya yang mengklaim belum mendapatkan, program konversi minyak tanah ke gas Elpiji, kita minta kepada dinas terkait agar segera melakukan koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi yang selanjutnya ditindaklanjutkan oleh Pemerintah pusat," kata Ketua Komisi C DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, perwakilan dari 400 Kepala Keluarga yang berada di Desa Sungai itek Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya pada Senin pagi mendatangi gendung DPRD Kabupaten Kubu Raya guna mempertanyakan program konversi minyak tanah ke gas elpiji yang hingga saat ini belum dirasakan oleh masyarakat setempat.
Agus Sudarmansyah mengatakan, dalam audiensi tersebut pihaknya mengundang Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan Kubu Raya bidang pertambangan, pihak Pertamina dan Kepala Desa Sungai Itik.
Namun Agus menyayangkan ketidak hadiran dari Bidang Pertambangan dan Energi Dinas Kehutanan, Perkebunan, Pertambangan dan Energi Kubu Raya.
Menurutnya, pihak Dishutbuntam bidang pertambangan hendaknya harus bisa menjelaskan, kenapa ke 400 Kepala Keluarga tersebut sampai saat ini belum mendapatkan program konversi minyak tanah ke gas Elpiji.
"Sayangnya, dinas terkait hanya menugaskan perwakilannya yang tidak tau menahu tentang masalah ini. Sehingga Dinas terkait hanya bisa memberikan penjelasan bahwasanya pihaknya belum mendapatkan data yang konkrit masayrakat mana saja yang mendapakan program konversi ini," ucap Agus.
Dengan ketidakhadiran Dinas terkait, maka pihak DPRD Kubu Raya belum bisa memberikan penjelasan mengenai masalah itu.
Agus menjelaskan, dari pihak Petamina sendiri mengatakan, bahwasanya pihak Pertamina hanya bisa memberikan kewenangan dalam mendistribusikan yang sesuai dengan hasil data terhadap pihak-pihak yang berhak mendapatkan program konversi itu.
Untuk itu, Agus meminta kepada Dinas Dishutbuntam bidang Pertambangan Kubu Raya agar bisa melakukan tugasnya dengan baik, dan jangan hanya berdiam diri.
"Hendaknya Dinas terkait bisa melakukan tugas nyata dan melihat langsung apa yang terjadi di lapangan, mengingat program konversi ini sudah lama digaungkan oleh pemerintah pusat," kata Agus.(Rendra)

DPRD : KEMENPAN LAMBAN PUTUSKAN CPNS KUBU RAYA

Sungai Raya, Kalbar, 21/6 - Anggota Komisi A DPRD Kubu Raya Sahrudin menilai Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara terlalu lama memutuskan nasib Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2010 Kubu Raya.
"Kita meminta kepada Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara untuk segera mengeluarkan Surat Keputusan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Kubu Raya tahun 2010 yang sudah dinyatakan lulus," katanya di Sungai Raya, Selasa.
Menurut Ketua Fraksi PAN DPRD Kubu Raya itu, dengan adanya dua opsi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Nasional, yaitu meluluskan 24 CPNS Kubu Raya atau melakukan tes ulang, membuat Calon Pegawai Negeri Sipil Kubu Raya tahun 2010 yang sudah dinyatakan lulus, menjadi gusar. Pasalnya, hingga kini nasibnya belum jelas dan sangat memprihatinkan.
Untuk itu dia meminta kepada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kubu Raya untuk mem-folow up terus masalah itu dan jangan hanya bisa menunggu.
Selain itu Sahrudin juga mengharapkan kepada Menpan untuk berani dan transparan menanggapi masalah itu. Karena ratusan CPNS Kubu Raya yang sudah dinyatakan lulus terus menunggu keputusan dari Menpan, dan bagi CPNS yang tidak dinyatakan lulus juga masih menunggu, apakah CPNS Kubu Raya tahun 2010 ini akan dilakukan tes ulang atau tidak.
"Dengan kondisi ini, Sahrudin menilai Menpan terkesan tarik ulur dengan masalah CPNS Kubu Raya ini. Mengingat tidak lama lagi penerimaan CPNS Kubu Raya tahun 2011 akan dilakukan, karena sejumlah formasi yang dibuutuhkan sudah direkomendasikan ke Menpan," ujarnya.
Anggota legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Kubu, Batu Ampar dan Terentang itu menambahkan, apabila Menpan belum berani mengeluarkan keputusan mengenai CPNS Kubu Raya tahun 2010, maka dia menilai Menpan tidak bertanggungjawab.
Karena selama dinyatakan lulus sebagai CPNS, sejumlah CPNS tersebut sudah ada yang berhenti dari pekerjaannya, dan ada juga yang sampai saat ini masih menganggur demi menunggu SK CPNS mereka.
"Dengan Kondisi ini, saya menegaskan, sudah saatnya Menpan mengeluarkan SK CPNS Kubu Raya tahun 2010 agar para CPNS Kubu Raya ini memiliki kepastian dan kejelasan nasib mereka," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Husein Sawiek juga mendesak Kemenpan untuk segera memberikan kepastian dari hasil penerimaan CPNS tahun 2010 kabupaten tersebut.
"Saat menghadap Kemenpan beberapa waktu lalu, kita sudah mendesak untuk segera mengeluarkan hasil dari CPNS Kubu Raya tahun 2010," kata Husein.
Menurutnya, jika permasalahan itu dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan polemik di Kubu Raya. Yang jelas hal tersebut juga akan berdampak luas pada pelayanan terhadap masyarakat.
Pasalnya, masyarakat sendiri yang akan mendapatkan dampak dari lambatnya hasil penerimaan CPNS itu dikeluarkan, karena para CPNS yang akan ditugaskan melayani masyarakat sampai saat ini belum bisa mengabdikan dirinya.
Husein mengatakan di Kubu Raya masih kekurangan banyak tenaga pengajar dan kesehatan. Sehingga para CPNS itu diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut.
"Seperti kita ketahui, Kemenpan memiliki wewenang untuk memutuskan diulang atau tidaknya penerimaan CPNS di seluruh wilayah RI. Untuk itu kita harapkan nasib CPNS Kubu Raya bisa segera ada kepastiannya," ucapnya.(Rendra)