"Banyak pertimbangan yang membuat saya memutuskan untuk tidak ikut dalam pemilihan ketua DPD Demokrat Kalbar, salah satunya adalah saya ingin fokus untuk membangun kabupaten Kubu Raya," kata Muda, di Sungai Raya, Minggu.
Muda yang juga menjabat sebagai Bupati Kubu Raya itu merasa memiliki beban moral terhadap masyarakat yang telah mempercayakannya untuk memimpin kabupaten tersebut, hingga 2014 mendatang.
Dia mengatakan, sebagai kabupaten yang baru terbentuk, Kubu Raya masih memerlukan perhatian serius, dimana masih banyak program pembangunan yang harus dilakukan, sesuai dengan tujuan pemekaran kabupaten ke-14 di Kalbar itu.
"Lagi pula, saat mencalonkan diri sebagai bupati, saya maju dari jalur independen dan dipilih karena kepercayaan masyarakat terhadap saya. Itu yang menjadi pertimbangan saya untuk tidak mencalonkan diri sebagai ketua Demokrat Kalbar karena banyak Pekerjaan Rumah yang menanti saya sebagai bupati, untuk mengabdikan diri secara penuh kepada masyarakat," katanya.
Mantan Notaris itu menambahkan, selama menjabat sebagai Plt Ketua DPD Demokrat Kalbar, sejak menggantikan almarhum Hendri usman yang meninggal tahun 2009 lalu, dia merasa kurang optimal mengurus partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
"Saya tidak ingin, ketika dipercayakan menjabat sebagai ketua definitif partai ini malah berjalan ditempat. Tentu itu akan menjadi beban moral yang berat bagi saya," kata Muda.
Menurutnya, untuk menjadi seorang ketua partai politik, tentu banyak waktu, tenaga dan pikiran yang harus dicurahkan agar partai politik itu bisa berjalan dengan baik.
Namun, karena dia juga menjabat sebagai Bupati, dia tidak ingin berjalan setengah-setangah karena dapat berakibat sebuah pemerintahan tidak akan berjalan optimal.
Dia menyatakan, dengan menjabat sebagai bupati saja, dia harus mengorbankan banyak waktu untuk keluarga sehingga dia merasa tidak ingin waktu untuk keluarga semakins sedikit dengan menjadi ketua partai politik.
"Sudah saatnya kita bangun pola pikir masyarakat, bahwa jika akan menjadi pemimpin daerah, jangan setengah-setengah karena di era reformasi dan keterbukaan publik seperti sekarang ini masyarakat selalu menuntut kinerja peemrintah yang baik dan cepat. Kalau saya menjadi bupati dan ketua partai politik juga, tentu saya pikiran dan fokus saya akan terpecah-pecah, itu yang tidak saya inginkan," katanya.
Selama ini, Muda memang tidak banyak bicara mengenai pencalonan dirinya sebagai ketua DPD Demokrat Kalbar. Beberapa kali ditanya oleh kolega, maupun media massa dia selalu menyatakan masih akan mempertimbangkannya.
Seperti saat ditanya apakan setelah Musda Demokrat Kalbar kedua dia akan ambil bagian atau tidak dalam partai itu, Muda kembali menyatakan masih akan memikirkannya.
"Kita lihat dulu lah perkembangannya setelah Musda itu, yang jelas walaupun saya tidak mencalonkan diri sebagai ketua DPD Demokrat Kalbar, namun saya akan ikut membantu menjalankan program partai itu, jika saya dibutuhkan," katanya.
Dia hanya berpesan kepada para kader maupun calon yang akan mengikuti bursa pemilihan ketua DPD Demokrat Kalbar untuk bertanding secara fair dan benar-benar mencalonkan diri untuk memajukan partai tersebut, tanpa dilandasi ego semata.
Demikian dengan para kader dan pengurus yang memiliki hal untuk memilih, dia juga berpesan agar dapat memilih dengan baik dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sesaat yang dapat berakibat buruk bagi kemajuan partai itu nantinya.
"Karena Musda ini merupakan agenda yang sangat penting, saya juga menghimbau kepada panitia penyelenggara agar mempersiapkannya dengan sebaik mungkin. perhatikan benar hal-hal yang kecil sekalipun, agar dalam pelaksanaan dan hasilnya tidak hanya bermanfaat bagi kader dan pengurus, tetapi juga masyarakat Kalbar," kata Muda.(Rendra)
.JPG)
.JPG)
No comments:
Post a Comment