23 JIWA MENGUNGSI AKIBAT PUTING BELIUNG

Sungai Raya, Kalbar, 13/9 - Sebanyak 23 jiwa dari tiga rumah mengungsi akibat rumahnya rusak parah diterjang angin puting beliung di Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Minggu sore kemarin.
"Sementara itu, enam rumah lainnya tidak mengalami kerusakan yang parah. Saya turut prihatin terhadap bencana yang menimpa warga korban puting beliung itu, dan tujuan saya datang ke lokasi kejadian untuk melihat langsung apa yang menimpa masyarakat," kata Bupati kubu Raya Muda Mahendrawan saat meninjau langsung lokasi yang terkena angin puting beliung di Kecamatan sungai Kakap, Selasa. Kunjungan Muda tersebut, sekaligus membawa dinas-dinas terkait untuk mendata dan memberikan tindakan cepat tanggap terhadap para korban.
Dia menyatakan, terkait kewaspadaan terhadap bencana agar masyarakat bisa selalu siap menghadapi kondisi yang sama, sebagai kepala daerah, Muda mendukung sepenuhnya langkah tersebut.
"Yang namanya bencana seperti ini kita tidak bisa mendeteksi secara pasti kapan dan dimana datang dan terjadinya, namun jika kita sudah memiliki kewaspadaan, tentu berbagai hal yang tidak diinginkan bisa kita hindari. Paling tidak meminimalisir korban jiwa, itu yang terpenting menurut saya," tutur Muda.
Dalam kunjungannya itu, diketahui tercatat 9 rumah yang mengalami kerusakan akibat sapuan angin puting beliung tersebut. Rumah yang terkena sapuan angin puting beliung terparah terjadi di rumah Iwan dengan kerusakan sisa atap seng sebesar 15 persen yang masih terpasang.
Rumah milik Syarif Akhmad dengan sisa atap seng sekitar 20 persen dan rumah milik Firdaus yang bangunan rumahnya roboh dengan atap hilang 100 persen.
Menurut Rapiah yang rumahnya rusak parah mengatakan sapuan angin puting beliung yang terjadi pada Minggu (11/9) sekitar pukul 16.30 dengan waktu yang sangat cepat. Dirinya yang ketika itu sedang berada didalam rumah, tanpa disadari tiupan angin sudah begitu kencang dan menyapu habis sebagian rumahnya.
"Saya sedang berbaring didalam kamar sedangkan anak saya ada di dapur. Ketika angin kencang saya langsung lari ke ruang tamu, tapi tiupan angin semakin kencang dan didapur anak saya sudah menahan pintu belakang, angin semakin kencang, saya langsung menyelamatkan anak saya dan berlari keluar rumah," kata istri dari Firdaus ketika ditemui di rumahnya.
Tak banyak yang dapat di selamatkan dari rumah Rapiah, semua harta benda habis, lemari kaca dan piring hancur berantakan. Atap rumah sudah tak ada lagi, bahkan dinding rumahnya sudah berantakan.
Seluruh anggota keluarganya terpaksa mengungsi di rumah tetangga. Tak banyak yang dapat diperbuatnya, hanya membersihkan puing-puing sisa amukan puting beliung yang meluluh lantahkan rumahnya.(Rendra)