KRIMINOLOG : KERAWANAN SOSIAL DI PONTIANAK MASIH TINGGI

Pontianak, 1/7 - Maraknya kasus pencurian dengan kekerasan belakangan ini jelas menimbulkan kekhawatiran dan keprihatinan bagi kita semua, terlebih dengan kondisi Pontianak yang memiliki masyarakat multietnis dengan tingkat kerawanan sosial yang tinggi.
"Tekanan hidup yang tinggi, motif ekonomi serta faktor psikologis pelaku juga merupakan sebagian dari penyebab munculnya tindak kriminalitas belakangan ini," kata pakar kriminolog Kalimantan Barat, Ferrys Zainudin di Pontianak, Jumat.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak itu mengatakan seperti tak pernah kehabisan akal, para pelaku kejahatan selalu memperbarui modus kejahatan mereka.
Menurutnya, jika cara atau modus yang biasa digunakan para pelaku curas mudah diendus polisi, maka penjahat memperbaiki cara-caranya.
Lanjutnya, selain karena faktor ekonomi, kasus kriminalitas tak lepas dari faktor psikologis atau perilaku manusia. Tak sedikit tindak kriminal dipengaruhi oleh desakan psikologis yang mengimpit pikiran-pikiran manusia untuk berbuat nekat.
"Salah satu yang menonjol memang faktor ekonomi," tuturnya.
Ferrys membeberkan beberapa faktor penyebab terjadi kejahatan. Di antaranya, adanya kesempatan bagi pelaku untuk melakukan kejahatan.
"Anggota patroli kan tidak mungkin berada di satu tempat secara terus menerus. Biasanya penjahat itu juga mengamati gerakan kita, jadi begitu kita tidak ada, mereka langsung beraksi," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, polisi juga membutuhkan peran serta dari masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungannya. "Perlu ditingkatkan lagi siskamling atau ronda malam," katanya.
Ferrys juga menyinggung terkait dengan maraknya kasus narkoba, dan peredaran minuman keras di tengah-tengah masyarakat. Dia juga mengakui, kalau dalam kasus narkoba serta miras ini memang lebih banyak tersangka pria dari pada wanita.
Itu disebabkan, wanita jarang menjadi pengguna. "Kalaupun ada, biasanya jarang terlihat. Wanita biasanya hanya digunakan sebagai kurir," katanya.
Untuk mengantisipasi peredaran narkoba di Pontianak, polisi terus menjaga titik-titik perbatasan dengan provinsi dan Negara tetangga.
Masyarakat dan polisi harus tetap waspada, karena bisa saja barang itu dikirim via darat, laut maupun udara. Namun yang jelas banyaknya kasus miras dan peredaran narkoba yang terjadi di tengah masyarakat karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya.
"Ini yang menjadi dasar dari banyaknya remaja yang mencoba hal baru dengan mengkonsumsi zat adiktiv maupun minuman keras. Untuk itu, peran keluarga dan masyarakat jelas sangat dibutuhkan dalam menekan angka kriminalitas yang ada," tuturnya.(Rendra)