Sekolah Tinggi Pastoral Santo Agustinus yang terletak di Kecamatan Sungai Raya menggelar Ujian Negara perdana yang diikuti 232 mahasiswa.
"Ini merupakan ujian negara perdana kita sejak STP dibentuk lima tahun lalu dan diikuti oleh 232 mahasiswa angkatan 2007," kata Ketua Yayasan Santo Agustinus, Andreas Muhrotien di Sungai Raya, Rabu.
Dijelaskannya setelah lulus ujian negara tersebut, mahasiswa yang lulus akan mendapat title Sarjana Agama.
"Jadi begitu selesai, lulusan kita siap mengabdikan diri kepada masyarakat untuk mengajarkan pelajaran Agama Katolik disetiap sekolah," bebernya.
Andreas Muhrotien berharap lulusan yang telah dididik oleh yayasannya akan siap untuk menghadapi pertarungan globalisasi di lingkungan masing-masing.
Dimana sejauh ini, STP juga memberi landasan pada anak didiknya dengan paket kewirausahaan terpadu.
Andreas yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kubu Raya itu menambahkan, pendidikan enterpreunership terpadu itu nantinya tidak hanya mengajarkan mahasiswa untuk menjadi pengusaha sukses, tetapi juga akan dikombinasikan dengan sentra pertanian, peternakan dan perikanan terpadu.
"Apalagi kawasan seluas 10.300 meter persegi yang menjadi lahan Sekolah Tinggi Pastoral juga sedang dikembangkan sebagai wisata alam berbasis enterpreneur," kata Andreas.
Konsep yang dikembangkan, di antaranya pusat penggemukan sapi dengan kandang yang mampu menampung 50 ekor. Delapan kolam yang akan diisi 12.000 ekor ikan lele, kandang itik yang berkapasitas 1.000 ekor serta pengolahan bio gas limbah kotoran sapi dan limbah tahu.
Di bidang hortikultura, Andreas sudah menyiapkan tempat penggilingan tahu dengan kapasitas 100 kilogram per hari, penggilingan padi kapasitas 10 ton per hari juga hampir rampung dipasang.
Mesin kompos pupuk organik serta pembuatan pelet konsentrat untuk makanan ikan, sapi dan itik. Sedangkan bercocok tanamnya, Andreas sudah memulai menanam jagung, kangkung dan untuk jenis tanaman lain, lahannya juga sudah dipersiapkan seluas 2.500 meter persegi.
Di sisi lain, Andreas menegaskan konsep seperti ini mengajarkan kepada para petani di Kubu Raya tentang bagaimana kiat-kiat beternak dan bertani yang baik.
"Kalau semua sudah rampung, makanan untuk ternak dan pupuk untuk tanaman sudah siap semua. Jadi semuanya kita buat dalam satu paket," ujarnya.
Pendidikan kewirausahaan sebagai muatan lokal wajib di jenjang sekolah, untuk mendukung lahirnya wirausaha muda guna menekan angka pengangguran terdidik.
"Kewirausahaan di jenjang sekolah juga sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Kubu Raya, serta kebijakan umum anggaran," kata Andreas.
Yang pasti, STP yang hingga kini memiliki hampir 1000 mahasiswa ini akan mengambangkan sayap dengan membuka prodi-prodi baru. Di mana semua itu akan mewujudka beragam skill bisa dilahirkan oleh yayasan yang berdiri sejak 1994 lalu.(rendra)
No comments:
Post a Comment