"Kita telah mengetahui oknum yang melakukan pengoplosan beras lokal Kubu Raya, dan jumlahnya mencapai tiga ton. Pengoplosan tersebut dilakukan sekitar dua bulan lalu dan sekarang pruduk tersebut sudah laku terjual dipasaran bersama produk beras lokal kita yang orisinil tanpa oplosan," kata Guntoro di Sungai Raya, Rabu.
Guntoro menjelaskan, begitu mendapat keluhan dari masyarakat bahwa kualitas beras lokal Kubu Raya buruk, pihaknya langsung melacak dari mana asal masyarakat tersebut membeli beras. Nyatanya beras lokal Kubu Raya oplosan sudah terjual di beberapa super market besar di Kota Pontianak.
Dari keterangan beberapa pemilik supermarket tersebut, KPRI Jaya Bersama mengetahui dari mana beras tersebut berasal. "Karungnya memang asli, namun isinya palsu alias di oplos. Kita mengatakan demikian, karena beberapa karung kita dicuri dari gudang," ucapnya.
Meski sudah mengetahui siapa pelaku pengoplosan tersebut, Guntoro enggan membukanya di media. Menurutnya si pelaku pengoplosan sudah mengakui kesalahannya dan tidak akan melakukan hal serupa yang dapat menjatuhkan produk andalan Kubu Raya itu.
Lanjutnya, saat mengetahui informasi masyarakat yang menyatakan ada beras lokal Kubu Raya yang di oplos pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan garansi kepada pembeli.
"Jika ada masyarakat yang kecewa dengan produk kita silahkan laporkan kepada kami, jika memang kualitasnya tidak sesuai dengan standar maka kami bersedia menukarnya. Itu juga sudah kita lakukan saat mendapatkan informasi bahwa produk kita telah di oplos dan ada beberapa orang masyarakat yang mendapatkan penggantian dari kita saat itu," ujarnya.
Dia menyatakan akan segera melakukan pembenahan terhadap pemasaran produk beras lokal Kubu Raya tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pembuatan nomor seri dan stiker hologram pada karung untuk mengantisipasi terjadinya pengoplosan.
"Kaasus pengoplosan tidak bisa dihindari karena bukan hanya terjadi pada merek kita, tetapi merek terkenal lainnya juga pernah mengalami hal seperti kita. Untuk itu kita akan melakukan pembenahan terhadap kemasan dan sistem pemasaran" kata Guntoro.
Staf Humas Setda Kubu Raya itu juga mengatakan sejauh ini KPRI Jaya Bersama Kubu Raya telah melakukan penagwasan ketat terhadap kualitas beras lokal yang dipasarkan.
Di mana dalam pemasarannya beras bermerek Anggrek Macan tersebut menggunakan beras dari bibit padi Ciherang dan Impara II yang terkenal pulen dan memiliki kualitas baik.
"Dalam penjualan kita tidak menggunakan beras dari varietas lain selain Ciheran dan Impara II. Itu kita lakukan untuk menjaga kualitas produk," tuturnya.(Rendra)
.JPG)
.JPG)
No comments:
Post a Comment